Artikel
Hari Pelaut Internasional
“Hari Pelaut Internasional (Day of Seafarers)” yang jatuh pada tanggal 25 Juni setiap tahunnya ditetapkan dalam Konferensi Diplomatik Tingkat Tinggi IMO di Manila pada tanggal 25 Juni 2010.
Konferensi IMO tersebut dilaksanakan dengan agenda inti yaitu penyusunan amandemen Konvensi STCW 1978 amandemen 1995 yang dilaksanakan di Manila tanggal 21 – 25 Juni 2010.
Selain menghasilkan amandemen (perobahan) Konvensi STCW 1978 amandemen 1995, yang dituangkan ke dalam resolusi 1 dan resolusi 2, salah satu resolusinya, yaitu resolusi 19 konferensi secara aklamasi menyetujui bahwa tanggal 25 Juni, bertepatan dengan hari penutupan konferensi, ditetapkan sebagai Hari Pelaut Internasional (Day of Seafarers).
Ditetapkannya Hari Pelaut Internasional tersebut sebagai upaya untuk selalu mengingat jasa pelaut selama ini, yang adalah merupakan Soko Guru Utama dalam rangkaian transportasi perdagangan dunia. Dengan memperingati Hari Pelaut Internasional setiap tahun, diharapkan masyarakat luas, khususnya yang bukan pelaut dapat memberikan apresiasi kepada para pelaut.
Masyarakat luas menyadari atau tidak, apa yang kita pakai, kita makan, kita pegang, kita miliki semuanya adalah barang-barang yang dapat sampai ke tangan kita melalui salah satu alat transportasi laut, yaitu kapal. Dan yang menjalankan kapal adalah para Pelaut.
Dalam sambutannya saat penutupan Konferensi IMO di Manila waktu itu Mr. Koji Sekimizu (Sekjen IMO) juga menyampaikan penghargaan kepada para pelaut. Bahwa mereka telah jauh dari keluarganya, mengarungi lautan dengan segala bahaya yang setiap saat mengancam keselamatan jiwanya, da nada pula yang menerima perlakuan yang tidak wajar dari perusahaan pelayaran, dan sebagainya.
Harmonisasi dengan ILO-MLC 2006
Ketika IMO (International Maritime Organization) melakukan pengawasan atas sertifikasi berdasarkan Konvensi STCW, ILO melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Konvensi MLC (Maritime Labor Convention) 2006. Ketika ILO mengadopsi MLC pada tahun 2006 dan menjadikannya sebagai "Seafarers Bill of Rights" (Hak-Hak Dasar Pelaut) bagi para pelaut di dunia, semua pihak - pemerintah, pelaut dan pemilik kapal - memuji standar kerja baru ini sebagai perkembangan penting bagi sektor industri dunia yang paling terglobalisasi.
IMO telah mengambil langkah penting untuk membangun perlindungan di bidang keselamatan, sertifikasi dan polusi, tetapi sektor ini dibanjiri dengan berbagai standar ketenagakerjaan internasional dari sejak lebih dari delapan dekade terakhir. Untuk itu ILO melalui MLC 2006 memodernisasi standar-standar ketenagakerjaan berdasarkan norma-norma hubungan industrial internasional untuk:
- Konsolidasi dan memperbarui lebih dari 60 Konvensi ILO dan Rekomendasi-rekomendasinya yang telah pernah dibuat sebelumnya.
- Menetapkan persyaratan minimum bagi pelaut untuk bekerja pada sebuah kapal.
- Menangani kondisi kerja, akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan dan katering, perlindungan kesehatan, perawatan medis, perlindungan kesejahteraan dan jaminan sosial.
- Mempromosikan kepatuhan bagi operator dan pemilik kapal dengan memberikan fleksibilitas yang cukup pada pemerintah untuk menerapkan persyaratan dalam cara yang terbaik disesuaikan dengan undang-undang nasional masing-masing negara.
- Memperkuat mekanisme penegakan/pelaksanaan pada semua tingkatan, termasuk ketentuan untuk prosedur keluhan yang tersedia bagi pelaut, pengawasan yang dilakukan oleh para pemilik kapal dan nakhoda terhadap kondisi kapal-kapal mereka, yurisdiksi negara bendera dan kontrol atas kapal mereka, dan inspeksi negara pelabuhan pada kapal asing.
Tahun 2015 ini peringatan Hari Pelaut Internasional (Day of the Seafarer) adalah sudah yang ke 5 (peringatan pertama dilaksanakan pada tahun 2011). Setiap tahun juga, menjelang peringatan Hari Pelaut Internasional, International Maritime Organization (IMO) melalui sidang Dewan (Council) selalu menetapkan tema yang cocok untuk tahun itu.
Untuk tahun 2015, IMO menetapkan tema peringatannya, yaitu Career at Sea. Tema ini bersifat “ajakan” kepada pemuda/pemudi diseluruh dunia untuk berkarier sebagai Pelaut. Selain itu IMO juga berfokus pada pembenahan sistim pendidikan maritim.
Kampanye tahun ini akan menunjukkan bagaimana dunia maritim multi-faceted menawarkan kesempatan berkarir yang bagus dan memuaskan bagi orang-orang muda di sektor kelautan.
IMO juga meluncurkan program IMO Maritime Ambassador untuk mempromosikan semua unsur kemaritiman dan profesi Pelaut guna meningkatkan kesadaran akan manfaat positif dari memilih berkarir di laut atau profesi maritim lainnya.
KPI dalam menyambut Hari Pelaut Internasional meminta kepada pemerintah dan DPR untuk :
- Segera meratifikasi ILO Maritime Labor Convention (MLC) 2006.
- Segera meratifikasi ILO Convention no. 188 Work on Fishing Sector.
- Segera merumuskan standarisasi pengupahan (UMR Sektoral) Pelaut yang bekerja dikapal-kapal nasional dalam negeri.
- Mewajibkan semua perusahaan pelayaran domestic & asing untuk mengikutsertakan Pelaut yang dipekerjakannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Dan memberikan punishment kepada perusahaan-perusahaan yang dengan sengaja tidak mendaftarkan Pelaut yang dipekerjakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
- Membenahi tata kelola sistim dan prosedur perekrutan, penempatan dan perlindungan Pelaut Indonesia sesuai ketentuan MLC.
Kesemuanya itu bertujuan untuk memberikan perlindungan yang maksimal kepada para Pelaut Indonesia, baik yang bekerja dikapal-kapal asing luar negeri maupun yang bekerja dikapal-kapal dalam negeri.
KPI juga meluncurkan semboyan dalam rangka Hari Pelaut Internasional yaitu “YOU’LL NEVER SAIL ALONE”, yang merupakan pesan kepada semua Pelaut anggota KPI bahwa anda tidak kami biarkan berlayar sendirian sebab KPI akan selalu bersama anda dimanapun, kapanpun dan dalam situasi apapun.
KPI juga berharap suatu saat nanti pemerintah Indonesia bisa mengatakan semboyan yang sama kepada semua Pelaut Indonesia, yang bermakna PERLINDUNGAN.

- Piracy Attacks and Attempted Attacks 2010-2014
- Day of Seafarers, June-25th
- Waspada Virus MERS-Cov
- Imigran Gelap & Pengungsi Jangan Jadi Proyek
- Kapal Indonesia Target Inspeksi PSC di LN